Pengalaman

         Saya akan menceritakan sedikit tentang pengalaman saya ketika saya mencoba mengikuti suatu seleksi penerimaan calon perwira atau seleksi AKMIL. Tepatnya pada bulan April 2015 saya mencoba mengikuti seleksi penerimaan calon perwira. Pada awalnya peserta tes harus mengikuti seleksi berkas administrasi, kebetulan saya mengikuti tes yang berada di Kodam Jaya dari sekian banyak tempat seleksi lainnya yang terletak di berbagai provinsi di Indonesia. Jangan diremehkan, seleksi berkas administrasi ini paling banyak memakan korban atau membuat gugur calon peserta yang ingin mencoba mendaftar karena seleksinya sangat amat ketat dan harus sangat lengkap surat-surat yang diminta agar dapat lulus tes ini. Jujur saya sendiri sampe bolak balik 4 kali ke tempat seleksi administrasi ini karena banyak dokumen yang tidak lengkap. Kemudian di seleksi administrasi ini juga terdapat seleksi tinggi dan berat badan, yang mengharuskan tinggi badan 165 cm. Ketika saya cek di klinik tinggi saya 173cm tapi ketika dicek disitu tinggi saya berubah jadi 167cm sempat panik juga saya tapi untung masih lolos, Seleksi administrasi sukses membuat gugur sekitar 1000 peserta dari 2000 peserta yang mendaftar di Kodam Jaya.
        Setelah lolos seleksi administrasi saya dibuat menunggu cukup lama sekitar 2 sampe 3 minggu untuk menunggu diadakannya tes kesehatan 1. Lalu ketika tiba hari kesehatan 1 kami dibagi menjadi 9 kelompok kalo tidak salah. Dan saya juga lupa dapat kelompok yang keberapa, kemudian kami dites kesehatan yang meliputi mata,fisik, gigi, amandel, telinga, dan juga darah, kemudian setelah selesai tes kira-kira jam 12 siang kami disuruh menunggu di gor untuk mendengar hasil siapa yang tidak lolos dan siapa yang lolos. Kemudian saya menunggu cukup lama sampai akhirnya sekitar jam 7 atau 8 malam pengumuman pun dibacakan dan saya lolos tes kesehatan 1. Tes ini membuat gugur sekitar 100 sampe 200 orang yang menyisakan sekitar 800 orang yang lolos ketahap selanjutnya. Dan kemudian diumumkan juga bahwa tes fisik langsung dilaksanakan keesokan hari jam 6 pagi, saat itu juga diberi tahu bahwa berenang harus menggunakan celana renang. Sementara saya tidak mempunyai celana renang saat itu, jadi terpaksa sepulang menunggu pengumuman saya langsung mencari toko olahraga yang masih buka untuk membeli celana renang tersebut.
       Keesokan harinya tes fisik pun dimulai dan saya pun agak terlambat sedikit tapi ada juga yang terlambat selain saya. Tes fisik yang pertama adalah lari 12 menit, tapi pertama-tama kita disuruh pemanasan terlebih dahulu dan diukur tensinya. Kemudian dimulailah tes fisik itu dan saya mendapatkan 6 putaran lapangan yang satu putarannya itu 400m, jadi kira-kira saya mendapatkan jarak tempuh 2.400m saat itu. Kemudian tes fisik selanjutnya adalah pull up, saya berhasil mendapat 9 dan kemudian push up 46 dan sit up 40. Setelah itu kami disuruh keruangan tes postur tubuh dimana disana kita dicek tubuhnya apakah ada cacat, bungkuk, atau miring, serta kaki x atau o, saya juga kurang tau penilaiannya bagaimana. kemudia setelah itu saya langsung disuruh ke lokasi renang di brigif untuk melakukan tes renang, saya lupa waktu itu renangnya 25 atau 50 m tapi waktu renang saya adala 24 detik dengan menggunakan gaya bebas. Kemudian kami disuruh balik ke Kodam Jaya untuk menunggu pengumuman. Disitu saya menunggu sangat lama sampai jam setengah 12 malam. Dan kemudian akhirnya pengumuman dan 400 orang dinyatakan gugur, banyak juga teman saya yang gugur disini, dan tinggal tersisa sekitar 400 peserta.
    Kemudian besoknya kami melakukan tes mental ideologi tertulis dimana disitu kita disuruh menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang dasar negara dan bagaimana kita menyikapinya atau masalah masalah negara saat ini dan pengetahuan dasar kita tentang Indonesia, disini tidak ada yang gugur karena tes ini berlanjut ke tahap wawancara mental ideologi dimana di wawancara tersebut kita kembali ditanya tentang jawaban tentang jawaban mental ideologi tertulis yang kita jawab di tes sebelumnya, disini yang mewawancara kita adalah dari pihak intel langsung, dia menanyakan pertanyaan yang sangat banyak sekitar 2 jam saya diwawancara olehnya, pertanyaannya pun sangat beragam mulai dari kehidupan kita sampai pengetahuan kita tentang Indonesia. Kemudian kami disuruh menunggu pengumuman sekitar jam 7 malam lalu tes ini membuat korban sekitar 10 sampai 20 orang saja, dan ini juga satu satunya tes yang tidak memakan korban dari salah satu teman saya.
   Kemudian saya dibuat menunggu agak lama sampai tes berikutnya yaitu psikotes, dan ketika pelaksanaan psikotes saya benar-benar kaget karena soal psikotesnya sangat amat banyak mungkin ribuan dan itu berlangsung selama 7 jam tanpa istirahat hanya boleh ke kamar kecil sama minum saja. Beruntung saya sudah sarapan hari itu kalau tidak saya tidak tahu nasib saya bagaimana, dan kemudian ketika pengumuman setengah dari peserta menjadi korban, disitu hampir semua teman saya gugur.
    Kemudian setelah itu adalah tes kesehatan ke 2, disitu lebih fokus ke semua penyakit dalam dan lebih ke organ-organ dalam tidak seperti kesehatan ke 1 yang hanya mengecek bagian-bagian luar tubuh. Disitu gugur sekitar 20 sampai 30 orangan.
    Kemudian kami disuruh datang untuk gladiresik sebelum acara terakhir yaitu pantukhir daerah di Kodam Jaya dilaksanakan, di gladiresik tersebut kami diajarkan baris berbaris dan apa saja yang harus dilakukan ketika sidang Pantukhir Daerah dilaksanakan, kemudian keesokan harinya adalah sidang pantukhir daerah yang sangat menentukan, jika berhasil lolos sidang tersebut kami akan dikirim ke Magelang untuk mengikuti tes Pantukhir pusat dan memulai persaingan melawan seluruh Indonesia, total peserta seluruh Indonesia yang daftar tahun itu sekitar 33 ribuan. Sementara yang diterima hanya 240 untuk angkatan darat, 150 untuk angkatan laut, dan 90 untuk angkatan udara dan saya kebetulan ingin masuk yang angkatan udara. dan ketika sidang Pantukhir Daerah dilaksanakan tersisa 100 orang yang berhasil lolos dari Kodam Jaya sementara saya gugur disana, mungkin itu saja pengalaman saya tentang Seleksi Penerimaan AKMIL yang saya ikuti, mohon maaf jika ada salah kata, terimakasih

Manusia dan Keindahan

Manusia
 
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.

Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.

Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.

Keindahan 

Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" [1] adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.

Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.""

Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."

Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia matang."

Hubungan Manusia dengan keindahan

adalah karena manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan.

Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri.

Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka “keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu manusia  merasakan nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan “(ke) manusia (annya)” tidak terganggu.

Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis.

Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini.

kesimpulannya:
keindahan adalahh sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya, dan manusia adalah seorang yang menikmati keindahan tersebut
hubungan manusia dengan keindahan adalah karena manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi).
jadi manusia dengan keindahan itu saling bersangkutan.

Contoh Hubungan Manusia dengan Keindahan 

- Manusia mengecat rumahnya agar terlihat lebih indah
- Manusia membeli pakaian baru agar terlihat lebih cantik dan indah
- Manusia memelihara tanaman agar suasana lingkungan tempat mereka tingal lebih indah