Tugas
ISD ke 4
7 unsur kebudayaan
1. Unsur Religi :
Upacara
keagamaan
Sistem budaya (ide) : Upacara atau
peribadatan yang dilakukan suatu agama untuk menyembah tuhannya.
Sistem sosial (eksternal) : Semua agama
mempunyai rasa toleransi terhadap agama lain dalam menjalankan upacara
keagamaan terutama saat hari raya masing-masing agama.
Hasil
: Memberikan suatu cara agar orang dapat melakukan hubangan dengan
tuhannya secara khusuk sehingga memiliki pedoman hidup.
Sistem
kepercayaan
dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama
(bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang
berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting
dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus
Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama
untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang
terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan
kebahagiaan sejati.[1]
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam
agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang
agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem
teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian.
Religi
Menurut Koentjoraningrat
istilah religi dibedakan dengan istilah agama, religi merupakan bagian dari
kebudayaan. Menurut Cirero religi tidak berbeda jauh dengan pengertian agama
yaitu suatu pengalaman batin dari kehidupan kejiwaan manusia kemudian
menimbulkan perbuatan-perbuatan atau tingkah laku manusia yang dipersembahkan
kepada suatu zat yang menguasai manusia dan seluruh alam semesta.
Menurut E.B.
Tylor, evolusi religi yang berdasarkan kesadaran manusia itu sendiri yang
terbagi menjadi :
1. Animesme, bentuk religi yang
berdasarkan kepercayaan bahwa di alam sekeliling tempat tinggal manusia tinggal
berbagai maca, ruh, spirit, mahluk halus, dan kekuatan gaib lainnya.
2. Dinamisme, bentuk religi
yang berdasarkan pada kepercayaan akan kekuatan alam yang melebihi
kekuatan manusia.
3. Polytheisme, bentuk religi
yang berdasarkan kepada kepercayaan akan dewa-dewa, yang masing-masing mewakili
suatu kekuatan atau fenomena alam tertentu.
4. Panteon, bentuk
kepercayaan kepada dewa-dewa, dimana dewa-dewa tersebut tergabung didalam suatu
sistem dengan struktur tugas dan jenjang yang berbeda-beda.
5. Monotheisme, bentuk
religi yang berdasarkan kepercayaan pada suatu kekuatan tunggal.
Menurut Koenctjoroningrat religi
merupakan suatu sestem yang terdiri atas empat komponen :
1. Emosi
keagamaan yang menyebabkan manusia menjadi religius.
2. Sistem
kepercayaan yang mengadung keruhanian dan bayangan-bayangan manusia tentang
sifat tuhan, wujud dan alam gaib.
3. Sistem
upacara religius yang bertujuan mencari hubungan manusia dengan dewa-dewa atau
mahluk-mahluk halus yang mendiami alam gaib.
4. Kelompok-kelompok
religius atau kesatuan-kesatuan sosial yang menganut sistem kepercayaan
tersebut.
Dalam suatu praktek keagamaan atau
kepercayaan terdat bermacam-macm fungsi psikologis dan sosial :
1. Fungsi
Penyelamatan, keselamatan dapat dicapai dengan menjalankan segalaaturanaturan
atau norma yang ada.
2. Fungsi
Sosial, yaitu mengatur hubungan antara manusia dengan tuhan, manusia dengan
manusia, dan manusia dengan lingkungan.
3. Fungsi
Pendidikan, suatu upacara keagamaan dan inisiasi dapat memperlancar atau
membantu melestarikan budaya.
2. Sistem Kemasyarakatan :
Sistem kasta merupakan
penggolongan masyarakat berdasarkan tingkat atau derajat orang yang
bersangkutan. Setiap orang sudah ditentukan kastanya. Sistem kasta ini muncul
dalam masyarakat Indonesia setelah ada hubungan dengan India. Terdapat empat
kasta yaitu kasta Brahmana, Ksatria, Weisya dan Sudra. Sistem kasta ini bukan
asli Indonesia.
CONTOH:
1. Sistem kemasyrakatan unilateral
Sistem kekerabatan unilateral merupakan
sistem kekerabatan yang angota-anggotanya menarik garis keturunan hanya dari
satu pihak saja yakni pihak ayah (Δ) atau ibu (O).
Sistem kekerabatan unilateral ini dapat
dibagi menjadi 2, yakni:
a. Sistem Kemasyarakatan Matrilineal
Sistem kekerabatan matrilineal merupakan
sistem kekerabatan yang anggota-anggotanya menarik garis keturunan hanya dari
pihak ibu saja terus menerus ke atas karena ada kepercayaan bahwa mereka semua
berasal dari seorang ibu (O) asal.
Misal: masyarakat Minangkabau, Kerinci,
Semendo (Sumatera Selatan), Lampung Paminggir.
b. Sistem Kemasyarakatan Patrilineal
Sistem kekerabatan patrilineal merupakan
sistem kekerabatan yang anggota-anggotanya menarik garis keturunan hanya dari
pihak laki-laki/ayah saja, terus menerus ke atas karena ada kepercayaan bahwa
mereka berasal dari seorang ayah (Δ) asal.
Misal: masyarakat Alas (Sumatera Utara),
Gayo, Tapanuli (Batak), Nias, Pulau Buru, Pulau Seram, Lampung Pepadun, Bali,
Lombok.
2. Masyarakat Bilateral/ Parental
Sistem kekerabatan bilateral/ parental
merupakan sistem kekerabatan yang angota-anggotanya menarik garis keturunan
baik melalui garis ayah (Δ) maupun ibu (O).
3.
Sistem Peralatan
Pada dasarnya,
peralatan hidup bermula dari yang paling sederhana dan berasal dari alam hingga
yang paling canggih dan hasil dari olahan tangan manusia itu sendiri.
1. Alat-alat produktif
Alat-alat
produktif adalah alat yang digunakan untuk memudahkan kegiatan manusia dalam
proses produksi.
Contoh
:
a.
Bidang Pertanian
Pada
jaman dahulu manusia mengolah sawah atau ladang menggunakan tenaga hewan,
seperti sapi atau kerbau. Ketika memasuki masa perundagian, manusia mulai
menggunakan cangkul untuk bercocok tanam. Setelah memasuki masa modern manusia
mulai membuat mesin yang memudahkan proses produksi sehingga hasil yang hasil
pertanian lebih maksimal.
b.
Bidang Industri
Sebelum
revolusi industri, manusia menggerakkan kegiatan industrinya dengan menggunakan
tenaga manusia. Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, manusia mulai
mengembangkan alat-alat atau mesin yang dapat memudahkan kegiatan mereka.
Sehingga pemanfaatan tenaga manusia menjadi berkurang dan dialihkan pada
pemanfaatan tenaga mesin.
2.
Senjata
Senjata
adalah semua jenis benda yang digunakan untuk berkelahi atau berperang,
berburu, membela diri atau melukai/membunuh.
Perkembangan
senjata dimulai dari masa prasejarah, pada jaman itu manusia menggunakan batu
dan tulang untuk berburu. Setelah itu manusia mulai mengenal teknologi logam
dan mulai mengembangkannya menjadi senjata, berupa pedang, tombak, dll.
Revolusi senjata terjadi
setelah ditemukannya bubuk mesiu di Cina. Manusia mulai berlomba-lomba menciptakan
berbagai macam senjata, seperti senjata api dan peldak. Setelah berkembangnya
ilmu pengetahuan, manusia mulai menciptakan senjata dari nuklir, bahkan virus
yang mampu memusnahkan umat manusia atau yang dikenal dengan senjata pemusnah
masal.
4.
Sistem Mata Pencaharian
Hidup:
Perdagangan(pasar)
Sistem budaya (ide)
: Mempererat hubungan antar masing-masing kebudayaan.
Sistem sosial (eksternal)
: Adanya interaksi antara penjual dan pembeli.
Hasil
: Menambah tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
Sistem Mata Pencaharian
Hidup
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada
masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
contoh:
• berburu dan meramu
• beternak
• bercocok tanam di ladang
• menangkap ikan
5. Sistem Bahasa
Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling
berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan
(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada
lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan
diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus
mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan
fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi,
berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam
pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah
kuna, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahasa adalah suatu sistem
yang memungkinkan manusia untuk mengungkapkan emosi dan perasaannya ke dalam
bentuk lambang yang dapat dipahami dan ditafsirkan oleh orang lain.
Contoh:
1. Fungsi
praktis, yaitu untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
2. Fungsi
artistik, yaitu mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya demi
pemuasan rasa estetika/kebutuhan akan keindahan.
3. Fungsi
filosofis, yaitu untuk mempelajari kebudayaan-kebudayaan manusia yang hidup di
jaman dahulu kala.
4. sebagai
kunci atau sarana untuk mempelajari ilmu-ilmu lain.
6.
Sistem Pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah
segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan
harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka
memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut
logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Contoh:
Sistem pengetahuan tersebut
dikelompokkan menjadi:
• pengetahuan tentang alam
• pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di
sekitarnya
• pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan
tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
• pengetahuan tentang ruang dan waktu
7. Seni
Seni rupa
Sistem budaya (ide) : Suatu hasil
ekspresi manusia yang diwujudkan melalui unsur-unsur garis, bidang, warna,
bentuk, volume, dan ruang.
Sistem sosial (eksternal) : Seni rupa
banyak diinginkan orang untuk dijadikan sebagai koleksi ataupun sebagai
pajangan.
Hasil
: Menjadi suatu hasil cipta, rasa karsa dari setiap orang yang melakukannya
dan hal itu termasuk hasil budaya dari seseorang.
Seni tari
Sistem budaya (ide) : Suatu kesenian yang
berbentuk tarian yang dapat menjadi ciri khas suatu daerah.
Sistem sosial (eksternal) : Tari-tarian
seperti teri jawa dan bali sering di tampilkan ke luar negeri sebagai promosi
kebudayaan Indonesia ke seluruh dunia.
Hasil
: Dapat menjadi pembeda kebudayaan dari masing-masing daerah dan juga
dapat dinikmati oleh daerah lain.
Kesenian mengacu pada nilai
keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan
yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita
rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang
sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks
Seni ialah produk jenis prilaku manusia
khususnya dengan penggunaan kreatif imajinasi manusia untuk menerangkan,
memehami, dan menikmati kehidupan. Menurut Malinowski, segala aktivitas
kenudayaan itu sebenarnya bermakksud untuk memmuaskan suatu rangkaian dari
sejumlah kebutuhan naluri mahluk manusia yang berhubungan dengan seluruh
kehidupannya. Oleh karena itu dengan mempelajari seni, kita dapat memperoleh
gambaran mengenai sejarah, keadaan dan identitas sebuah masyarakat atau bangsa.
Seni memiliki fungsi kreatif dan ekspresional
juga seringkali memiliki fungsi untuk mempererat ikatan solidaritas, sebagai
saran pendidikan, sarana sosialisasi norma-norma, alat untuk mewariskan adat
dan nilai-nilai kebudayaan.
Kesenian dapat dibagi dalam dua bagian besar,
yaitu :
1. Seni
rupa, yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan mata.
2. Seni
suara, yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan telinga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar