Tugas ISD ke 10



Prasangka

Prasangka adalah suatu dugaan yang belum terjadi dan masih berupa opini dan dapat digolongkan menjadi dua kategori. Yaitu:
-Prasangka positif : Prasangka positif adalah dugaan terhadap suatu hal yang belum terjadi dan masih berupa opini yang bersifat positif.
Contoh : 

-Ketika kita ingin pergi ke suatu tempat tetapi turun hujan dan kita 
  berfikir mungkin hari esok lebih baik untuk pergi.
 -Ketika kita ketinggalan angkutan umum dan berfikir pasti akan datang                                       angkutan umum lain yang mungkin lebih cepat.
-Prasangka negatif : Prasangka negatif adalag dugaan terhadap suatu hal yang belum terjadi dan masih berupa opini yang bersifat negatif.

Contoh :
-Kita menuduh seseorang telah mencuri barang kita.
-Kita menuduh seseorang telah mencontek tugas kita.
Diskriminasi

Diskriminasi adalah suatu tindakan yang tidak adil yang ditujukan terhadap suatu individu atau suatu kelompok tertentu yang disebabkan oleh suatu faktor. Diskriminasi selalu bersifat negatif dan selalu terdapat pihak yang dirugikan.

Contoh:  
-Hukuman ringan terhadap pelaku tabrakan yang menewaskan beberapa orang dan hukuman berat untuk pelaku yang hanya mencuri kayu dikarenakan adanya perbedaan status sosial yang sangat jauh diantar keduanya.
-Adanya perbedaan keringanan penerimaan seleksi suatu institusi bagi yang   mempunyai keluarga atau kenalan di institusi tersebut dan tidak mempunyai kenalan.

Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain.
Sebab-sebab Munculnya Etnosentrisme di Indonesia :
Salah satu faktor yang mendasar yang menjadi penyebab munculnya etnosentrisme di Bangsa ini adalah budaya politik masyarakat yang cenderung tradisional dan tidak rasionalis. Budaya politik masyarakat kita masih tergolong budaya politik subjektif Ikatan emosional –dan juga ikatan-ikatan primordial- masih cenderung menguasai masyarakat kita. Masyarakat kita terlibat dalam dunia politik dalam kerangka kepentingan mereka yang masih mementingkan suku, etnis, agama dan lain-lain. Aspek kognitif dan partisipatif masih jauh dari masyarakat kita.
Contoh:
-Perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku yang brutal dan tidak masuk akal. Hal itu terjadi apabila konsep carok dinilai dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan bahwa menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk akal dan tidak manusiawi. Namun, bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan konsep yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam masyarakat. Oleh karena itu, terjadi perbedaan penafsiran mengenai masalah carok antara masyarakat Madura dan kelompok masyarakat lainnya karena tidak adanya pemahaman atas konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok tersebut dalam masyarakat Madura. Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura tersebut telah banyak ditentang oleh para ahli ilmu sosial.
-kebiasaan memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman. Jika dipandang dari sudut masyarakat yang bukan warga papua pedalaman, memakai koteka mungkin adalah hal yang sangat memalukan. Tapi oleh warga pedalaman papua, memakai koteka dianggap sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu kebanggaan.

Diskriminasi di Indonesia

Meski Indonesia telah 68 tahun merdeka dan era reformasi telah terlewati tetapi teap saja masih ada kesus-kasus diskriminasi terjadi. Diskirminasi atau kekerasan yang terjadi dilatarbelakangi oleh beberapa hal seperti agama, suku atau ras, jender, tingkat sosial dalam masyarakat, dan lain-lain.

Dari banyaknya kasus diskriminasi yang terjadi, dsikriminasi yang paling sering terjadi yaitu dengan latar belakang agama seperti kasus diskriminasi di Ambon, Maluku. Konflik Maluku menjadi kasus diskriminasi yang berlatar belakang agama dengan korban meninggal 8.000 sampai 9000 orang. 29.00 rumah, 45 masjid, 47 gereja, 719 toko, 38 gedung kebakaran. Kasus ini berlangsung selama 4 tahun berturut-turut.

Selain Maluku, kasus diskriminasi di Sampit juga tak kalah luar biasa. Diskriminasi di Samipit ini dilatarbelakangi oleh kasus etnis. Yaitu antara etnis Dayak dan Madura dengan rentan waktu 10 hari. Jumlah koban meninggal 469 orang meninggal dunia dan 108.000 mengungsi.
Kasus kekerasan di Lampung Selatan telah menimbulkan 14 orang meninggal dunia dan 1.700 mengungsi.

Cara menanganinya :
Kita sesama muslim merupakan saudara. Maka dari itu, perbaikilah hubungan di antara kita semua Janganlah saling merendahkan/mengejek/mengolokolok terhadap sesama muslim Selalu berprasangka baik terhadap sesama muslim Jangan memanggil nama teman dengan panggilan yang tidak disukai oleh teman Jangan membuka aib orang Jangan saling menggunjing Jangan saling mencari kejelekan-kejelekan orang lain Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar